Kamis, 22 September 2016

ORANG MUDA MEMILIKI IDE-IDE YANG CEMERLANG

Pastoran "Damai Bagimu" Pulau Laut, Selasa, 20/09/2016. Ajang Indonesian Youth Day 2016 di Manado semakin dekat dan semua Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia sudah bergeliat menata, menyiapkan dan bahkan berkegiatan guna menggelar Temu OMK tersebut.
Di Paroki Santo Yusup Kotabaru, dibawah Pastor Paroki RP. Petrus Argo Yuwono, OAD juga sedikit melakukan persiapan guna ajang bergengsi bagi Kaum Muda Indonesia. Malam lalu (selasa*red) telah berkumpul Duta OMK ke Manado dari Kotabaru, mereka mencermati anjuran dan surat resmi Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin (RP. Teddy Aer, MSF) yang berisi tentang jalur terbang dan kelompoknya serta beberapa bekal yang wajib di siapkan dalam koper maupun dalam tas peserta.
Keuskupan Banjarmasin membagi dua kelompok terbang menuju ke Manado, hal ini secara teknis dianggap paling efektif dan praktis sekaligus menekan biaya. Kelompok A akan terbang dari Bandara Syamsudin Noor pada tanggal 30 September 2016, dan akan transit di Balikpapan dan lanjut ke Manado. Kelompok B juga akan terbang dari Bandara Syamsudin Noor transit Balikpapan dan melanjutkan terbang ke Manado, hanya bedanya kelompok B akan menginap dahulu di Balikpapan dan baru tanggal 1 Oktober terbang ke Manado. Seperti itu juga halnya saat kembali ke Banjarmasin, kelompok B akan transit sekaligus menginap di Balikpapan.
Dalam jumpa Duta tersebut secara teknis beberapa hal penting disampaikan oleh Dany Theresa sebagai peserta yang sekaligus penggerak serta koordinator team di Paroki Santo Yusup Kotabaru, dikarenakan Dany yang selama ini yang mengikuti sekaligus berkoord.inasi dengan Pastor Teddy. Peserta wajib untuk membawa bekal pakaian hangat jaket, celana panjang dan bahkan penutup kepala, karena di Tomohon udaranya cukup dingin, demikian ungkap Dany. Apabila berkenan OMK yang berangkat bisa menggunakan bekal celana sekali pakai, untuk menghemat tempat, ujar Che Melia selaku Komisi Kepemudaan di Paroki St. Yusup. Ditambahkan juga oleh Che Melia, jangan sampai lupa nanti selalu koordinasi dengan Bp/Ibu Guru di sekolah demi mengejar materi yang ditinggal selama mengikuti Temu OMK di Manado. Intinya harus proaktif mencari tahu materi yang tertinggal selama pergi ke Manado, hal ini bisa dilakukan dengan bertanya ke teman satu kelas atau terlebih ke guru bidang study yang bersangkutan, apalagi sebagian besar OMK yang ikut adalah OMK yang menjelang Ujian akhir di SMA.
Keikutsertaan OMK ke Manado memerlukan banyak dana, saya mengapresiasi kinerja OMK yang berjuang untuk mencukupi keperluannya, diantaranya dengan menggalang dana dengan berjualan guna mendapat donasi. Oleh sebab itu OMK yang ditunjuk sebagai Duta ke Manado diharapkan mengikuti kegiatan dengan baik, agar nantinya dapat berdayaguna bagi OMK itu sendiri. Tidak ada tuntutan laporan, hanya sangat dianjurkan ketika sampai kembali di Bumi Saijaan dapat menyebarkan informasi, pengalaman yang didapatkan di Manado, demikian ungkap Wakil Ketua II DPP St. Yusup. Demikian juga secara adminitrasi mohon segera diurus, seperti surat ijin kepada sekolah bagi OMK yang sekolah dan kepada Kepala Kantor bagi yang bekerja di Instansi Pemerintah.
Dalam keiukutsertaan OMK Santo Yusup ke Manado, mohon dapat didokumentasikan dengan baik. Oleh sebab itu sarana, prasarana sederhana seperti ponsel atau kamera digital dapat dipergunakan semaksimal mungkin, kata Pastor Argo, selaku Pastor Paroki.