Minggu, 31 Maret 2013

Perayaan Paskah Gereja Katolik St. Yusup Kotabaru

Kotabaru, 31 Maret 2013. Umat Katolik St. Yusup Kotabaru melaksanakan Ekaristi Kudus merayakan Paskah (Kebangkitan Tuhan). Ekaristi yang dimulai Pk. 09.00 Wita di pimpim oleh Pastor Silvanus, CP (Pastor Paroki), berlangsung meriah dihadiri oleh Umat Katolik dan anak-anak yang juga ikut serta dalam perayaan ini terlebih karena hari itu anak-anak bertugas dalam tatacara liturgi. Anak-anak bertugas koor, Lektor yaitu Dameria, Lorencia, Mazmur yaitu Leo Agung Purwatama.  
Umat yang merayakan Paskah sekitar 250 jiwa, sehingga tempat yang disediakan penuh, umat yang tidak mendapatkan tempat di dalam terpaksa berada diluar atau di Ruang belajar TKK Yos Sudarso yang menggunakan Slide untuk mempermudah mengikuti Ekaristi dengan khidmat. 
Dalam Homili yang disampaikan Pastor mengawali dengan kuis yang diberikan kepada anak-anak dan juga orang dewasa. Kuis yang diberikan kepada anak-anak  yaitu tentang kehidupan Yesus sejak dilahirkan, diantaranya: di daerah mana Yesus dilahirkan? dll Untuk umat dewasa lebih menekankan pesan Jumat Agung, yaitu Mengapa Yesus di salibkan? Dalam kuis tersebut bertujuan memacu umat untuk lebih mengenal lebih dekat hidup Yesus dan meneladan sikap hidupNya.
Kebahagian Paskah diwarnai dengan pembaptisan 2 anak yaitu Valentino, dan Ardianus Teme. Valentino adalah Putra dari Bpk. Rante Pasak dari KBG Katarina  dan Ardianus Teme adalah Putra Bpk. Niko dari Stasi Batu Mulia
Ekaristi berakhir pada pk. 10.30 Wita dengan pembagian bingkisan Paskah kepada anak-anak, sebagai tanda kegembiraan Paskah bersama Yesus yang bangkit.

Pastor Silvanus, CP sebagai Pemimpin Ekaristi




Sebagian anak-anak yang merayakan Paskah

Umat Katolik yang merayakan Paskah

Umat yang membabtiskan anak-anaknya

Selasa, 26 Maret 2013


Memahami Makna Tri Hari Suci
March 27, 2013
Trihari Suci dimulai dengan Ekaristi petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada Ibadat Sore Minggu Paskah. Selama tiga hari suci ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan: sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.
KAMIS PUTIH
Pada hari Kamis Putih, seluruh umat beriman mengenang Perjamuan Malam Terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya. Pada hari ini, kita mengenangkan penetapan Ekaristi, wujud pengurbanan Yesus. Di dalamnya, Ia menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya, yakni seluruh diri-Nya demi keselamatan kita. Maka setiap perayaan Ekaristi merupakan kenangan akan Perjamuan Paskah dan pengurbanan Kristus. Dalam perjamuan itu, Ia memberikan teladan pelayanan dengan membasuh kaki para murid, dan memberikan perintah baru agar kita saling mengasihi.
Kamis Putih juga merupakan hari rekonsiliasi. Pada hari ini Gereja menyambut para petobat yang kembali berdamai dengan Allah dan jemaat.
Sesudah Perayaan Ekaristi meriah, diadakan perarakan Sakramen Mahakudus dan tuguran (malam berjaga) di hadapan Sakramen Mahakudus.
Perayaan Kamis Putih ditata sebagai berikut: Pembukaan, Liturgi Sabda, Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, Pemindahan Sakramen Mahakudus.

JUMAT AGUNG
Pada hari ini, Kristus - Anakdomba Paskah kita dikurbankan. Dalam Ibadat Sabda sesudah tengah hari (pukul 15.00), Gereja mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, menghormati salib dan mengenang kembali kelahirannya dari lambung Yesus yang tergantung di salib.
Pada hari ini tidak ada perayaan Ekaristi; Gereja menjalani puasa Paskah yang dipandang penting. Bila mungkin, puasa ini diperpanjang sampai hari Sabtu Suci supaya kita dapat merayakan kegembiraan kebangkitan Tuhan.
Ibadat Jumat Agung terdiri dari tiga bagian: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni.
MALAM PASKAH
Malam Paskah adalah malam suci kebangkitan Tuhan, yang merupakan puncak perayaan Trihari Suci. Pada malam ini Gereja berjaga, menantikan kebangkitan Kristus dan merayakannya dalam ibadat suci.
Pada Malam Paskah ini, Gereja juga membaptis para katekumen. Kebiasaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan dibaptis, pada katekumen ambil bagian dalam misteri Paskah: mati dan bangkit bersama Kristus. Sebagaimana Kristus wafat, dikubur, lalu bangkit, demikian pula para baptisan mati terhadap dosa, dikuburkan (ditenggelamkan dalam air), dan bangkit (keluar dari air) untuk hidup baru sebagai anak Allah.
Dalam hubungan ini pula, kaum beriman diajak membarui janji baptis dalam Perayaan Malam Paskah. Maka Perayaan (Malam) Paskah juga selalu menjadi perayaan kebangkitan kita sebagai orang beriman: mati terhadap dosa, dan hidup baru sebagai anak Allah.
Liturgi Malam Paskah disusun sebagai berikut.Upacara Cahaya yang berpusat pada Kristus Sang Cahaya.Liturgi Sabda , yaitu merenungkan karya-karya agung Allah sejak awal mula.Liturgi Baptis , di sini Gereja membaptis para katekumen dan membarui janji baptis.Liturgi Ekaristi , dimana kita diundang ke perjamuan Tuhan, yakni perjamuan sukacita karena kebangkitan-Nya.
Masing-masing liturgi Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah tidak dipandang sekedar sebagai perayaan dari peristiwa-peristiwa yang terpisah, melainkan ketiganya sungguh dipandang sebagai satu misteri keselamatan. Oleh sebab itu, Misa Perjamuan Malam Terakhir Tuhan pada hari Kamis Putih tidak diakhiri dengan berkat penutup; melainkan berkat diberikan di akhir Misa Malam Paskah.Semoga kita semakin menghayati Pekan Suci ini dalam mempersiapkan hati menyambut kebangkitan Kristus. Marilah kita kuburkan segala dosa kita dan bangkit bersama Kristus... Alleluya!
Sumber : http://santovincentius.sch.id/component/content/article/111-tri-hari-suci.html