Rabu, 28 November 2012

Inilah Tema Natal PGI & KWI 2012: "Allah Telah Mengasihi Kita (1 Yoh. 4:19).


Tahun Iman, Renungan Adven Bertemakan "Mendoakan Dan Mendalami Pengakuan Iman".

Pastor B. Doso. S, Pr
Pembekalan Pemandu Materi Adven Paroki St. Yusup Kotabaru dilaksanakan pada hari Selasa, 27 November 2012 Pk. 16.00 s/d selesai bertempat di Pastoran Katolik "Damai Bagimu" disampaikan oleh Pastor Antonius B. Doso Susanto, Pr. 
Sekitar 20 pemandu dari beberapa Komunitas Kota mendapatkan pembekalan ini. Dalam sambutannya Pastor Paroki St. Yusup Kotabaru menyatakan permohonan maaf karena dalam perencanaannya akan dilaksanakan hari Senin, 26 November 2012 Pk. 18.30 WITA bertempat di Gereja Katolik jl. Singabana 94 Kotabaru. Kegiatan ini diundur karena saat itu Pastor Doso diperkirakan sampai di Kotabaru kurang lebih Pk. 21.00 setelah memberikan Pembekalan Pemandu Materi Adven di Paroki Stella Maris Sungai Danau. 
Kedatangan Pastor Doso di Kotabaru benar seperti yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar pk. 21.00 bersama Bp. Karman, Bp. Dwi yang menemaninya. Pastor Doso mengalami hambatan saat melewati jembatan yang diperbaiki di Tanah Bumbu. Maka ada alternatif yang ditawarkan oleh Pastor Doso, bagaimana kalau dilaksanakan besok sore (tanggal 27 red.). Tawaran itu di sambut baik oleh pemandu sehingga malam itu dibatalkan.

Peserta Pembekalan Pemandu Adven 2012
Dalam  pembekalan yang berlangsung banyak hal di sampaikan oleh Pemandu. Diantarannya tentang kekhasan Gereja Katolik yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Apakah nggak akan terasa kaku bila Gereja menyatakan Kesatuan dan berpusat, sehingga perayaannya tidak dapat inkulturasi dengan budaya setempat? Gereja yang bersifat Satu merupakan hakekat Gereja yang menyatu dalam diri Allah yang kudus dipersatukan oleh Roh Kudus. Tentang Inkulturasi Gereja cukup hati-hati, dan mestinya juga Pastor harus hati-hati dalam menggunakan budaya yang akan dimasukkan dalam Ekaristi, sebab bisa jadi salah.

Beberapa pemandu juga berharap akan materi pendukung pendalaman dari KHK (Kitab Hukum Kanonik), KGK (Katekismus Gereja Katolik), KKGK ( Kompendium Katekismus Gereja Katolik), dan juga Dokumen Konsili Vatikan II. 

Pertemuan berjalan lancar dan karena Pastor Doso terjadwal di Paroki St. Vincencius A Paulo sore itu juga, maka setelah selesai penyampaian Pendasaran dan bahan Pendalaman Beliau mohon diri dan meluncur ke Tanah Bumbu. Peserta yang hadir masih menyempatkan waktu untuk bersama-sama dengan Pastor Paroki untuk membicarakan beberapa hal praktis dalam Pendalaman Adven tahun 2012 ini.

Rabu, 21 November 2012


Hidup Susah Matipun Susah ,,,,,

Misa Peringatan Arwah semua orang beriman dilaksanakan pada tanggal 2 November 2012, bertempat di makam Tiong Hoa jl. M. Alwi (depan SMP N 1 Kotabaru) dipimpin oleh Pastor Paroki St. Yusup, Yohanes Susilohadi, Pr.

Pastor Johan Susilohadi, Pr
Umat Katolik memuliakan semua Orang Kudus dan berdoa memohon agar kita pun kelak bisa berbahagia bersama mereka di dalam surga sambil memandang wajah Allah, Bapa kita. Saat itu umat mengenang saudara-saudaranya yang telah meninggal namun masih berada di Api Penyucian. Bahkan seluruh bulan Nopember ini kita khususkan untuk berdoa dan berkorban untuk memohon kerahiman Allah atas mereka. Hal ini kita lakukan karena di dalam Yesus Kristus, Penyelamat semua orang, yang merindukan keselamatan dari Allah dengan tulus hati, kita tetap bersatu padu dengan mereka. Dalam iman akan Kristus itu, kita percaya bahwa apa yang kita namakan Persekutuan para Kudus meliputi baik kita yang masih hidup di dunia ini, maupun semua Orang Kudus di surga, dan semua orang yang telah meninggal. Bersama-sama kita membentuk dan terhimpun di dalam satu Gereja, yaitu Tubuh Mistik Kristus.
Saat itu secara khusus mengenang dan berdoa bagi arwah semua orang beriman yang telah meninggal dunia. Maka kiranya ada baiknya kita menyadari makna peristiwa kematian menurut ajaran iman kita. Bagi kita orang Kristen saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup kita tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Kita percaya bahwa sesudah pengembaraan kita di dunia ini selesai, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga. Kematian bagi kita merupakan saat kita mempercayakan diri secara total kepada Kristus, kebangkitan dan kehidupan kita saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan kita, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa.
Atas dasar iman itu, kita memohon agar saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia disucikan dari segala dosanya, dibebaskan dari segala hambatan dan noda, dan boleh menikmati kebahagiaan kekal di sisi kanan Allah, Bapa kita, serta boleh bersama-sama para kudus di surga memandang wajah Allah yang dirindukannya. Hari kenangan dan peringatan ini pun sekaligus memberi penghiburan rohani bagi kita, bahwa kelak kita akan berjumpa kembali dengan saudara-saudara yang telah mendahului kita, untuk bersama Maria memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang kudus. Kita pun pada suatu ketika akan meninggalkan dunia ini dan pulang kepada Bapa di surga. Tetapi kita percaya bahwa hidup atau mati, kita tetap milik Kristus.

Dalam peristiwa misa itu juga umat Katolik Kotabaru diberi kesempatan untuk membakar seluruh ujub doa bagi arwah orang beriman yang didoakan, asap yang mengepul keangkasa merupakan harapan umat beriman akan terkabulnya permohonan, demikian ungkap Pastor dalam homilinya.
Prosesi Pembakaran Doa Ujub untuk Arwah
 Terkait dengan tempat pemakaman, secara khusus umat Katolik Kab. Kotabaru belum memiliki tempat yang dapat dipergunakan sebagai pemakaman. Dalam perjalanan waktu, pernah Umat Kristiani Kotabaru melalui BKAG (Badan Kerjasama Antara Gereja) diberikan lokasi pemakaman di desa Seblimbingan Kec. Pulau Laut Utara lewat Bpk Lukman Pakpahan (selaku Ketua BKAG saat itu) dengan luas 27.786 m2  denga surat Bupati no.28/1083/Kapsipda/2006 tertanggal 05 Oktober 2006. Namun karena belum dimanfaatkan sampai dengan tahun 2011, maka pemerintah daerah lewat surat Bupati Kotabaru no. 590/454/Setda, tanggal 30 Mei 2011 di pindahkan ke Desa Megasari Kec. Pulau Laut Utara karena akan diadakan pengembangan kota. Setelah ditunggu beberapa waktu belum ada penetapan yang pasti, maka Kementerian Agama lewat Bimas Katolik sebagai mitra Gereja dimohon menelusuri hal tersebut. Hasil koordinasi Penyelenggara Bimas Katolik Kementerian Agama Kab. Kotabaru dengan Kabag Pertanahan Pemda Kab. Kotabaru (waktu itu Bp. Minggu Basuki) diinformasikan bahwa sudah ada dana hanya belum ada lahan yang akan dibebaskan untuk pemakaman. Umat dimohon sabar menunggu, setelah beberapa saat menunggu juga belum menghasilkan maka beberapa waktu lalu Penyelenggara Bimas Katolik Kementerian Agama Kab. Kotabaru  mendatangi lagi Bagian Pertanahan Pemda untuk konfirmasi ulang. Hasilnya tetap saja sama, hidup susah matipun susah ...... apalagi bila saat ini dikehendaki Tuhan untuk menghadap maka umat Katolik harus siap dana mulai dari 5-10 Juta untuk proses pemakaman. Hem,,,,,, (SBY)